Ini Penjelasan NASA Soal Roket China yang Jatuh di Samudera Hindia

- 31 Juli 2022, 19:26 WIB
NASA mengkritik China setelah roket luar angkasa Long March 5B kembali ke Bumi secara tidak terkendali, Sabtu 30 Juli 2022.
NASA mengkritik China setelah roket luar angkasa Long March 5B kembali ke Bumi secara tidak terkendali, Sabtu 30 Juli 2022. /Reuters

ZONAMAROS- NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat angkat bicara soal, jatuhnya roket China di atas Samudera Hindia.

NASA mengkritik sikap China karena tak memberikan informasi apa pun terkait letak persis jatuhnya puing-puing roket yang jatuh tersebut.

Administrator NASA Bill Nelson memberikan keterangannya terkait hal ini.

Baca Juga: Kabar Paypal Dibuka Bukan Kabar Bahagia

Dia menekankan agar semua negara harus mengikuti praktik terbaik yang sudah ada dan menyampaikan informasi untuk memungkinkan prediksi tentang potensi risiko dampak puing-puing tersebut.

Bill Nelson juga menjelaskan bahwa hal itu sangat penting sebagai bentuk tanggung jawab dalam menggunakan ruang angkasa dan untuk memastikan keselamatan orang-orang yang berada di permukaan Bumi.

Sebelumnya telah beredar pula video yang tampak seperti puing-puing roket yang diunggah pengguna media sosial di Malaysia.

Aerospace Corp, sebuah pusat penelitian nirlaba yang berada di dekat Los Angeles mengatakan bahwa tindakan China ceroboh.

Baca Juga: Catat Tanggalnya 17,19,21, Lakukan Terapi ini Maka Penyakit Kronis Sembuh, Ungkap dr. Zaidul Akbar

Membiarkan seluruh bagian inti utama roket yang berbobot 22,5 ton kembali ke Bumi dengan tidak terkendali adalah perbuatan yang membahayakan.

Kedutaan Besar China di Washington sejauh ini belum berkomentar apa pun.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, China mengatakan, awal pekan ini akan melacak puing-puing itu dengan cermat.

Baca Juga: Gerakan Lempar Botol Air Kencing ke Kantor Kominfo Viral di Facebook

Roket Long March 5B diluncurkan pada 24 Juli 2022 lalu untuk mengirim modul laboratorium ke stasiun ruang angkasa baru China yang sedang dibangun di orbit Bumi.

Roket Long March 5B menandai penerbangan ketiga roket paling kuat China sejak peluncuran perdananya pada tahun 2020 silam.

Bagian roket Long March 5B China lainnya mendarat di Pantai Gading pada tahun 2020, yang merusak beberapa bangunan di negara itu meskipun dilaporkan tidak ada korban.

Amerika Serikat dan sebagian besar negara penjelajah angkasa luar lain umumnya mengeluarkan biaya tambahan untuk merancang roket agar tidak masuk kembali dengan tidak terkendali ke permukaan Bumi.***

Disclaimer : Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Roket China Jatuh di Samudera Hindia, Begini Kata NASA". 

Editor: Rezki. M

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah