Membiarkan seluruh bagian inti utama roket yang berbobot 22,5 ton kembali ke Bumi dengan tidak terkendali adalah perbuatan yang membahayakan.
Kedutaan Besar China di Washington sejauh ini belum berkomentar apa pun.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, China mengatakan, awal pekan ini akan melacak puing-puing itu dengan cermat.
Baca Juga: Gerakan Lempar Botol Air Kencing ke Kantor Kominfo Viral di Facebook
Roket Long March 5B diluncurkan pada 24 Juli 2022 lalu untuk mengirim modul laboratorium ke stasiun ruang angkasa baru China yang sedang dibangun di orbit Bumi.
Roket Long March 5B menandai penerbangan ketiga roket paling kuat China sejak peluncuran perdananya pada tahun 2020 silam.
Bagian roket Long March 5B China lainnya mendarat di Pantai Gading pada tahun 2020, yang merusak beberapa bangunan di negara itu meskipun dilaporkan tidak ada korban.
Amerika Serikat dan sebagian besar negara penjelajah angkasa luar lain umumnya mengeluarkan biaya tambahan untuk merancang roket agar tidak masuk kembali dengan tidak terkendali ke permukaan Bumi.***
Disclaimer : Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Roket China Jatuh di Samudera Hindia, Begini Kata NASA".
Artikel Rekomendasi