Hati-Hati Penyakit Menular Berawal Dari Ciuman Dapat Berpotensi Kematian

- 27 Juni 2022, 10:54 WIB
Inilah hukum tentang apakah ciuman harus mandi wajib, kenali cairan yang keluar saat ciuman serta sampai di mana batas pertemuan kelamin
Inilah hukum tentang apakah ciuman harus mandi wajib, kenali cairan yang keluar saat ciuman serta sampai di mana batas pertemuan kelamin /

ZONAMAROS- Ciuman bibir yang menjadi tanda kasih sayang atau ekspresi romantis pada pasangan ternyata memiliki efek samping.

Pasalnya, air liur di dalam mulut dapat menjadi media penularan mikroorganisme penyebab penyakit, seperti bakteri dan virus.

Salah satu penyakit menularnya adalah meningitis.

Baca Juga: 5 Khasiat Dark Chocolate bagi Kesehatan Anda, Jangan Ragu Mengkonsumsinya

Berbicara penyakit meningitis, tentu saja kita akan menghasilkan dua orang yang terkenal di Indonesia, yaitu musisi musisi Glen Fredly dan musikan Olga Syahputra.

Sebagaimana diberitakan dalam artikel cianjur.pikiran-rakyat.com dengan judul "AWAS Jangan Sembarangan Ciuman! Bisa-bisa Terinfeksi Penyakit Meningitis yang Berpotensi Mematikan"

Glen Fredly dan Olga Syahputra sebelum meninggal didiagnosa mengidap penyakit meningitis. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah menular melalui kontak fisik.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Gatal bagi Pengguna Hijab, Menurut dr. Saddam Ismail

Umumnya, penyakit meningitis paling banyak menyerang orang di negara Amerika Serikat. Mirisnya, orang Amerika yang terinfeksi penyakit ini melalui ciuman dengan seseorang yang mengalami meningitis.

Selain itu, banyak orang Amerika yang juga tertular penyakit meningitis akibat hidup dengan penderita penyakit ini.

Melansir dari Medical Daily pada Rabu 25 Mei 2022, meningitis sendiri merupakan penyakit peradangan yang terjadi meningen, yaitu lapisan pelindung yang melapisi otak dan penyakit saraf tulang belakang.

Baca Juga: Ampuh, Turunkan Berat Badan Hingga 20kg, Diet Hanya Dengan Satu Bahan ini Menurut dr. Ema
Banyak orang yang terkena infeksi penyakit ini merasakan lelah, demam, dan sakit kepala. Jika terinfeksi meningitis, penderitadapat menyebabkan leher kaku karena pembengkakan.

Virus meningitis berbeda dengan bakteri meningitis. Penderita yang menderita meningitis diakibatkan oleh virus, tidak separah meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Sebab, bakteri meningitis dapat menyebabkan komplikasi hingga berpotensi mematikan.

Dokter dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat, Paul Sax mengatakan, ada empat spesies bakteri yang menyebabkan meningitis.

Baca Juga: Sering Mengalami Kesemutan pada Jari Anda? Jangan Anggap Sepele, Berikut Penjelasannya Menurut dr Zaidul Akbar

Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit paling serius, meningitis pneumokokus, adalah bakteri streptococcus pneumoniae. Sementara, bakteri neisseria meningitidis menyebabkan penyakit meningokokus.

Bakteri itu hidup di hidung dan tenggorokan orang dan dapat menyebar dengan cepat sehingga menjadi infeksi yang sangat menular. Kemudian, bakteri haemophilus influenzae tipe b menargetkan anak-anak di bawah usia lima tahun.

Spesies lain yang mempengaruhi anak-anak adalah listeria monocytogenes. Listeria juga bisa menyebabkan meningitis pada wanita hamil, orang dewasa di atas usia 60 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: Sering Mengalami Kecemasan Sosial? Berikut Cara Mengatasi Kecemasan Sosial

Dari sisi dampak, meningitis akibat virus tidak separah meningitis akibat bakteri, yang dapat menyebabkan komplikasi dan berpotensi mematikan.

Penderita bisa mendapatkan infeksi dari virus yang menyebabkan gondong, herpes dan cacar air, campak, flu dan arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk, demikian laporan Live Science. Seseorang juga secara tidak sengaja dapat mengembangkan meningitis karena jamur, parasit, amuba, kanker atau cedera kepala.

Paul Sax mengatakan ada vaksin yang bisa mencegah penyebab paling umum meningitis bakteri, yakni vaksin H. influenzae tipe b (Hib). Selain itu, ada juga vaksin konjugat pneumokokus untuk semua anak di bawah usia dua tahun, anak-anak usia 11 dan 12 tahun, mahasiswa.

Kemudian vaksin meningokokus B, serogrup B, dan vaksin polisakarida pneumokokus 23-valent untuk anak-anak serta orang dewasa.***(R Wisnu Saputra/JENDELA CIANJUR)

Editor: Muhammad Arief Ibrahim

Sumber: cianjur.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini