Penderita Pectus Excavatum Harus Tahu! Berikut Cara Diagnosis dan Pengobatannya

- 11 Oktober 2022, 20:00 WIB
Pectus Excavatum atau  Dada Cekung
Pectus Excavatum atau Dada Cekung /Istimewa/

ZONA MAROS - Mungkin Anda pernah mendengar istilah ‘dada burung’ atau Pectus Carinatum, yang menggambarkan orang dengan kelainan tulang dada maju. Namun, pernahkah Anda mendengar yang sebaliknya, yaitu ‘dada cekung’ atau Pectus Excavatum?

Ingin tahu lebih jauh tentang Pectus Excavatum? Simaklah penjelasan ini untuk menemukan informasi tentang diagnosis, komplikasi, dan pengobatan Pectus Excavatum!

Dokter akan memeriksa dada Anda untuk melihat kondisi cekungan di dada. Selain itu, ada beberapa tes yang perlu dilakukan.

Baca Juga: Ini dia, 5 Cara Menjaga Kesehatan Rambut agar Tetap Kinclong

1. Tes pencitraan

Tes pencitraan yang bisa digunakan untuk mendiagnosis Pectus Excavatum adalah rontgen dada dan CT scan. Rontgen dada menggunakan sinar X untuk melihat kemiringan tulang dada. Mungkin ada beberapa ketidaknyamanan ketika Anda sedang menjalani rontgen.

CT scan bisa membantu dokter untuk menentukan tingkat keparahan Pectus Excavatum. Citra hasil CT scan dapat memvisualisasikan kondisi dan posisi tulang dada dan tulang rusuk terhadap jantung dan paru-paru.

Baca Juga: Waspada! BMKG Makassar Prediksi Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Sulawesi Selatan 1 Pekan ke Depan

2. Elektrokardiogram

Apabila dokter mencurigai Pectus Excavatum sudah menekan jantung, maka Anda perlu menjalani elektrokardiogram. Diagnosis ini berguna untuk menunjukkan irama jantung Anda, apakah normal atau tidak teratur.

3. Ekokardiogram

Ekokardiogram dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi kerja jantung seta kondisi katupnya. Hasilnya bisa mendukung dokter untuk menyimpulkan kondisi kesehatan jantung pada penderita Pectus Excavatum.

Baca Juga: Wisata Pesisir, Destinasi Keindahan Pantai Bosowa Makassar

4. Tes fungsi paru-paru

Tulang rusuk dan tulang dada yang menekan paru-paru bisa diuji kepastiannya dengan menggunakan tes fungsi paru-paru. Tes fungsi paru-paru akan mengukur jumlah udara yang dapat ditahan paru-paru dan kecepatannya dalam mengosongkan udara.

5. Tes latihan fisik

Salah satu gejala Pectus Excavatum tingkat parah yang sudah menekan paru-paru dan jantung adalah menurunnnya stamina, nafas pendek, dan enggan berolahraga. Tes latihan fisik bisa membantu dokter untuk mengetahui fungsi jantung dan paru-paru Anda saat sedang latihan fisik.

Baca Juga: Wajib!! DIketahui Wisata Sejarah Fort Rotterdam Kota Makassar

Komplikasi Pectus Excavatum

Pectus Excavatum bisa menimbulkan beberapa komplikasi, terutama pada kasus yang parah. Beberapa komplikasi tersebut bisa ringan hingga serius.

Berikut ini adalah komplikasi Pectus Excavatum yang mungkin terjadi:

- Kurang percaya diri
- Dikucilkan
- Masalah jantung
- Masalah paru-paru
- Produktivitas rendah

Baca Juga: Tahu Gak?? Jogging Track Wisata Taman Macan Kota Makassar

Pengobatan Pectus Excavatum

Pengobatan Pectus Excavatum tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dialaminya. Penderita Pectus Excavatum tingkat ringan cukup melakukan pengobatan dengan menjalani beberapa terapi fisik.

Terapi fisik tersebut bertujuan untuk memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan sudut di tulang dada. Namun, jika Pectus Excavatum sudah parah, maka pengobatannya adalah dengan melakukan operasi.

Baca Juga: Ini dia Keindahan Destinasi Wisata Pantai Tanjung Layar Putih Makassar

Ada dua jenis operasi yang paling umum dilakukan untuk menangani kasus Pectus Excavatum, yaitu operasi smaller incisions dan larger incisions. Tindakan operasi tersebut dilakukan agar tulang dada dan bisa dinaikkan posisinya, sehingga tidak menekan jantung dan paru-paru.

Itulah tadi diagnosis dan pengobatan Pectus Excavatum, semoga bermanfaat. ***

Editor: Muh Nurhidayat

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x