ZONAMAROS- Ibu muda dengan insial DCAN mencari popularitas di media sosial untuk menambah pengikut, dengan menjual video syur pribadinya di media sosial.
Diketahui, ibu muda usia 20 tahun itu merupakan warga Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
"Modusnya yaitu meningkatkan popularitas di media sosialnya dengan menggunakan konten-konten pornografi sehingga followersnya menjadi banyak," katanya Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Baca Juga: Tertawa Memberikan Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh Anda, Simak Penjelsannya
AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, pelaku memiliki tiga akun Instagram.
Ketiga akun tersebut digunakan untuk memperjualbelikan konten asusila.
"Selain menjalani modus operandi untuk membuat konten-konten pornografi, ia juga mendapat endorsement iklan, yaitu iklan judi online slot," terangnya.
Wirdhanto menjelaskan, pelaku kerap melakukan live streaming untuk menggaet pengikutnya.
Saat melakukan live streaming, pelaku nyaris tanpa busana.
Baca Juga: Vaksin Booster Pertama Sudah Mulai Tidak Efektif, Simak Penjelasan Pakarnya
Sehingga menarik pengikutnya untuk melakukan direct message (DM) atau mengirim pesan.
"Dari dirrect messege itu pelaku menawarkan sejumlah layanan, kalau misalnya mau video full telanjang seperti itu ada biaya tambahan," ungkap Wirdhanto, dikutip dari Tribun Jabar.
Harga yang ditawarkan pelaku kepada pengikutnya yakni senilai Rp 300 ribu per video.
Dari hasil pendalaman, terdapat ratusan akun yang melakukan transaksi jual beli video syur dengan pelaku.
Baca Juga: 5 Tanda Anda Mengalami Kelelahan Mental, Salah Satunya Mudah Terasa Tersinggung
Pelanggan terlebih dahulu mengirim uang senilai harga yang disepakati oleh pelaku.
Setelah itu, pelaku mengirimkan video syurnya kepada pelanggan melalui aplikasi Telegram.
"Termonitor juga transaksi di medsosnya, ada juga yang menginginkan 7 video jadi Rp 2,1 juta, dia kirim melalui aplikasi yang lain," terangnya. ***
Artikel Rekomendasi