Usul Makan Sagu Saat Harga Beras Mahal, Menteri Pertanian Tuai Perhatian Netizen

9 Oktober 2022, 15:53 WIB
Usulan Menteri Pertanian Makan Sagu Saat Harga Beras Mahal /

ZONA MAROS - Belum lama ini terdengar kabar dugaan kenaikan harga beras sehingga menimbulkan keresahan belanja masyarakat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengusulkan makan sagu saja saat harga beras mahal. Namun, pernyataan tersebut menuai perhatian netizen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pernyataan itu disebutnya pada saat pembekalan penyuluhan nasional dengan tagline, 'Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat' di Jakarta, pada Kamis (6/10/2022).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tidak akan segan-segan mensubsitusi produk pangan seperti beras menjadi sagu bilamana harga komoditas tersebut tidak bersahabat alias mahal.

Baca Juga: Viral! Pengujian Pertalite RON 90 Isinya RON 86, Ini Tanggapan Pertamina

"Beras, kalau memang harganya tidak bersahabat potong semua pohon sagu yang ada. Kita masih punya 5 juta hektar sagu. Potong 1 juta sudah bisa bertahan 1-2 tahun, makan sagu aja," ujarnya dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tagline "Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat," di Jakara, Kamis (6/10/2022).

Mentan SYL juga menjamin stok beras aman dimana stok beras Indonesia surplus 10 juta ton. Oleh sebab itu dia meminta masyarakat agar tidak perlu mempersoalkan jumlah stoknya.

"(Stok beras) aman dong. Kita punya stok dan neraca kita masih surplus 10 juta ton. Dimana persoalannya? Kamu mau berapa ton? Mau beli berapa, ayo," ucap SYL.

Baca Juga: Jusuf Kalla Mengunjungi Museum Nabi Muhammad SAW Di Madinah

Hanya saja terkait penyebab kenaikan harga komoditas beras, Mentan SYL enggan memberikan komentar.

Menurutnya, persoalan kenaikan beras bukan menjadi tugas dan tanggung jawabnya, kecuali yang berkaitan dengan stok.

"Kalau untuk harga jangan tanya Kementan, masalah produktivitas neraca kita plus, kalau bawa beras jual kemana itu bukan (urusan) saya, bukan tupoksi saya," ungkapnya.

Tapi sayangnya, usulan Mentan SYL ini sepertinya bukan menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok.

Menurut mereka, menteri Pertanian SYL bukannya mencari solusi agar harga beras tak mahal namun malah meminta masyarakat makan sagu.

Baca Juga: Jokowi Telah Menghubungi Presiden FIFA Bahas Tragedi Kanjuruhan dan Piala Dunia U-20

“Bukannya cari solusi gimana caranya beras ngga mahal malah disuruh makan sagu. Sick bgt Mentri” negeri ini,” kata netizen nurmel***sd27.

"Wah... Kok pejabat semua solusinya mirip semua yah... Pas minyak mahal solusinya makan yang direbus saja, pas data bocor yah dihimbau agar hecker tidak meretas dan data harus dijaga masing-masing, berlaku pula bbm dan soal kompor listrik... Lucu sekali" tulis as.**15 dalam sebuah komentar di instagram

Bahkan banyak diantara netizen yang mempertanyakan bagaimana bisa ada kenaikan harga sedangkan harga di petani beras malah turun.

"Kok bisa beras mahal sedangkan harga gabah gak pernah naik2 , malahan harga turun" tulis amri***_13

Selain itu, pernyataan Mentan SYL juga mendapatkan kritikan tajam dan sorotan dari Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan.

Baca Juga: Cari Investor untuk IKN Nusantara, Jokowi Bakal Pimpin Market Sounding Bulan Ini

Menurutnya, pemerintah tidak bisa hanya menganjurkan substitusi pangan pokok seperti beras untuk pindah ke sagu karena urusan beras ini sensitif dan menyangkut kebiasaan konsumsi turun temurun.

Ia juga menegaskan bahwa seorang Menteri Pertanian bertanggung jawab penuh untuk membela kepentingan petani dalam urusan kegiatan Pertanian.

“Harusnya ada kebijakan yang membela kepentingan petani agar situasi terus meroketnya harga beras juga berdampak memberi keuntungan kepada petani, namun yang terjadi malah sebaliknya, petani kita tidak menikmati kenaikan harga beras dan hal ini harusnya tugas menteri untuk memperjuangkan nasib petani yang terus terpuruk akibat sistem yang tidak membela petani,”  kata Johan, Sabtu,(8/10/2022).

Baca Juga: Kunjungi Pabrik Aspal di Buton, Presiden Jokowi Putuskan Stop Impor Aspal

Legislator Senayan ini meminta Menteri Pertanian untuk bekerja lebih kuat terutama menjaga manajemen stok beras dan distribusi beras dari daerah surplus ke daerah minus.

“Saya mengingatkan pemerintah agar gejolak harga beras ini jangan sampai berkepanjangan karena akan berpengaruh pada terganggunya stabilitas nasional, jangan hanya terpaku pada stok yang cukup namun gagal menjaga stabilitas harga akan berdampak pada kondisi masyarakat yang semakin terpuruk,” pungkas Johan Rosihan.***

 

 

Editor: Gede Wardaya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler