Buntut tembakan gas air mata tersebut, suporter yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.
Sementara itu pihak keamanan masih berjaga di lobi stadion dan stand by di depan pintu VIP.
Masih dari keterangan Nico, sekira pukul 22.30 WIB, rombongan pemain dan ofisial Persebaya bergerak meninggalkan stadion Kanjuruhan dengan menggunakan mobil rantis dan pengawalan.
Baca Juga: Kota Sofifi Maluku Utara Dinilai Akan Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Namun, saat itu, Aremania mengadang mobil yang ditumpangi pemain Persebaya dengan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar.
Mereka melempari kendaraan rantis dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu, dan lain lain.
“Kemudian Aremania juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan,” ujar Nico Afinta.
Pada momen ini, gas air mata kembali ditembakkan aparat ke arah kerumunan suporter dengan tujuan untuk membubarkan Aremania.
Baca Juga: Menteri Basuki Instruksikan Pengoptimalan Pemanfaatan Bendungan Raknamo, di Kupang
Sementara itu, rombongan suporter yang masih berada di tribun tertahan dan berdesakan karena jalan masih diadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui.
Artikel Rekomendasi