Presiden Arema FC Siap Bertanggung Jawab Penuh dan Siap Terima Sanksi

ZONA MAROS - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana atau biasa disebut Juragan 99 dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Arema FC, Malang, Senin (3/10), mengaku siap bertanggung jawab dan menerima sanksi apapun atas insiden di Stadion Kanjuruhan yang hingga kini menewaskan 125 orang.

Malam itu begitu menyakitkan bagi Aremania. Tak hanya melihat tim kesayangannya kalah 2-3 dari rival abadinya, mereka juga harus kehilangan rekan-rekan seperjuangan mereka.Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan tragedi paling mengenaskan sepanjang sejarah sepak bola Indonesia. Kebanyakan dari mereka terinjak-injak saat hendak menyelematkan diri setelah gas air mata yang dilepaskan petugas ke tribun penonton.

"Saya siap bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada korban, masyarakat Indonesia atas kejadian yang menimpa keluarga besar Aremania pada 1 Oktober 2022," kata Gilang di kantor Manajemen Arema di Malang, seperti dilansir Antara, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Kapolres Malang di Nonakktifkan Imbas Tragedi Kanjuruhan

Selama konfrensi pers berlangsung, Gilang tidak kuasa menahan tangis saat berbicara mengenai Tragedi Kanjuruhan. Terlebih Gilang tidak menyangka suporter Arema akan bentrok dengan petugas keamanan.

"Saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas meninggalnya rekan-rekan Arema. Jujur kita sangat terkejut, sangat sedih, kita tidak bisa berkata-kata. Kita sangat menyesali adanya kejadian ini," ujar Gilang.

"Ini di luar nalar kita semua. Ini pendukung kita semua, tanpa pendukung tim lawan, tetapi ada insiden yang luar biasa. Kejadian yang mungkin tidak ada di dunia. Saya sekali lagi minta maaf kepada korban, kepada masyarakat Indonesia atas kejadian yang menimpa," ucap Gilang yang kemudian menangis.

Baca Juga: Viral! Video Aremania Terjebak di Pintu Keluar Stadion Saat Kerusuhan Kanjuruhan

Setiap pertandingan Arema FC berlangsung Gilang selalu menyempatkan untuk keliling menyapa supporter. Mereka adalah supporter yang bijak dan tidak anarkis tapi Gilang tidak bisa menduga tragedi naas tersebut akan terjadi.