Mysophobia Buat Pengidapnya cenderung Mudah Merasakan Jijik

- 1 Oktober 2022, 07:52 WIB
Mysophobia
Mysophobia /

- Terapi

Psikoterapi atau konseling membantu pengidap dalam menghadapi ketakutan terhadap kuman. Perawatan yang paling berhasil untuk fobia adalah terapi paparan dan terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi pemaparan atau desensitisasi melibatkan pemaparan bertahap terhadap pemicu mysophobia. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan yang disebabkan oleh kuman. CBT biasanya digunakan dalam kombinasi dengan terapi pajanan. Ini mencakup serangkaian keterampilan koping yang dapat pengidap terapkan dalam situasi serangan panik terhadap kuman.

- Obat-Obatan

Terapi biasanya cukup untuk mengobati fobia. Pada beberapa kasus, obat digunakan untuk meredakan gejala kecemasan yang terkait dengan paparan kuman dalam jangka pendek. Obat-obatan ini termasuk inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin (SNRI. Obat lain yang mampu mengatasi gejala kecemasan selama situasi tertentu, termasuk beta blocker, antihistamin dan obat penenang.

mysophobia juga kerap dikaitkan dengan tanda gangguan obsefasif-kompulsif (OCD). Dengan OCD, obsesi yang berulang dan terus-menerus menghasilkan kecemasan dan kesusahan yang signifikan.

Baca Juga: Apakah Stres Dapat di Toleransi? Bagaimana Caranya? Ini Dia 3 Caranya

Perasaan ini menghasilkan perilaku kompulsif dan berulang yang memberikan sedikit kelegaan. Membersihkan adalah paksaan umum di antara orang-orang yang menderita OCD.

Meski begitu, memiliki mysophobia tanpa OCD juga bisa terjadi. Bahkan beberapa orang memiliki mysophobia dan OCD.

Perbedaan paling utama antara OCD dan mysophobia adalah, dengan mysophobia melakukan ritual bersih-bersih dalam upaya untuk mengurangi kuman. Sementara orang dengan OCD, bersih-bersih untuk mengurangi kecemasan mereka.***

Halaman:

Editor: Muhammad Arief Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x