Mysophobia Buat Pengidapnya cenderung Mudah Merasakan Jijik

1 Oktober 2022, 07:52 WIB
Mysophobia /

ZONA MAROS - Mysophobia merupakan kumpulan kondisi germaphobia. Germaphobia adalah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menggambarkan ketakutan patologis terhadap kuman, bakteri, mikroba, kontaminasi, dan infeksi.

Pengidap Mysophobia cenderung mudah merasa jijik, apalagi pada saat anda menyentuh benda yang kotor. Banyak orang merasa tidak masalah akan hal itu, namun beda lagi dengan orang yang memiliki mysophobia. Mereka bisa sangat ketakutan pada saat menyentuh debu, dan hal kotor lainnya.

Adapun beberapa faktor yang dapat memicu mysophobia, yaitu:

- Pengalaman negatif di masa kecil
- Sejarah keluarga
- Faktor lingkungan
- Faktor Otak

Baca Juga: Bahaya Malware yang Menyerang Router: Internet Lemot & Bisa Curi Data!

Penyebab lainnya bisa disebabkan berdasarkan jenis ketakutan yang timbul. Fobia sendiri ada terdapat dua jenis, yaitu:

1. Fobia spesifik

Fobia spesifik adalah ketakutan terhadap objek, hewan, situasi, atau aktivitas yang spesifik. Fobia ini biasanya muncul pada masa anak-anak atau remaja.

Contoh fobia spesifik adalah fobia ketinggian, fobia pergi ke dokter gigi, fobia laba-laba, atau fobia darah.

2. Fobia kompleks

Fobia kompleks biasanya berkembang pada masa dewasa. Fobia jenis ini sering terkait dengan ketakutan dan kecemasan terhadap situasi atau kondisi tertentu.

Baca Juga: Resmikan Tim Sepak Bola Adhyaksa Farmel FC (AFFC), PERSAJA: Siap Berlaga di Liga 3 Nasional

Fobia kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

- Agoraphobia

Agoraphobia adalah rasa takut berada di suatu tempat atau situasi yang membuat penderitanya sulit kabur, atau pada situasi tertentu yang akan menyulitkannya mendapatkan pertolongan.

- Fobia sosial

Fobia sosial adalah rasa takut yang muncul dalam situasi sosial tertentu. Sebagai contoh, penderita bisa takut berbicara di depan orang banyak sehingga tidak berani berbicara di tempat umum.

Jika anda merasa sedang mengidap mysophobia tidak usah takut karena Mysophobia dapat diobati dengan terapi, dan pemberian obat-obatan.

Baca Juga: Putusan Final Kasus Ferdy Sambo, Kejaksaan Agung: Berkas Sudah Lengkap

- Terapi

Psikoterapi atau konseling membantu pengidap dalam menghadapi ketakutan terhadap kuman. Perawatan yang paling berhasil untuk fobia adalah terapi paparan dan terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi pemaparan atau desensitisasi melibatkan pemaparan bertahap terhadap pemicu mysophobia. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan yang disebabkan oleh kuman. CBT biasanya digunakan dalam kombinasi dengan terapi pajanan. Ini mencakup serangkaian keterampilan koping yang dapat pengidap terapkan dalam situasi serangan panik terhadap kuman.

- Obat-Obatan

Terapi biasanya cukup untuk mengobati fobia. Pada beberapa kasus, obat digunakan untuk meredakan gejala kecemasan yang terkait dengan paparan kuman dalam jangka pendek. Obat-obatan ini termasuk inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin (SNRI. Obat lain yang mampu mengatasi gejala kecemasan selama situasi tertentu, termasuk beta blocker, antihistamin dan obat penenang.

mysophobia juga kerap dikaitkan dengan tanda gangguan obsefasif-kompulsif (OCD). Dengan OCD, obsesi yang berulang dan terus-menerus menghasilkan kecemasan dan kesusahan yang signifikan.

Baca Juga: Apakah Stres Dapat di Toleransi? Bagaimana Caranya? Ini Dia 3 Caranya

Perasaan ini menghasilkan perilaku kompulsif dan berulang yang memberikan sedikit kelegaan. Membersihkan adalah paksaan umum di antara orang-orang yang menderita OCD.

Meski begitu, memiliki mysophobia tanpa OCD juga bisa terjadi. Bahkan beberapa orang memiliki mysophobia dan OCD.

Perbedaan paling utama antara OCD dan mysophobia adalah, dengan mysophobia melakukan ritual bersih-bersih dalam upaya untuk mengurangi kuman. Sementara orang dengan OCD, bersih-bersih untuk mengurangi kecemasan mereka.***

Editor: Muhammad Arief Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler